Mengenal Lebih Dalam Juru Bahasa di Era AI Ini Tugas dan Keahlian yang Dibutuhkan

web 1

Penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa meskipun alat penerjemahan mesin sangat membantu dalam situasi informal, untuk konteks formal dan istilah teknis, hasil terjemahan manusia masih jauh lebih akurat dan bisa diterima secara budaya. Misalnya, studi “Analisis Kualitas Terjemahan dari Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia” menemukan bahwa dari segmen teks majalah, sekitar 84,21% kalimat dinilai akurat, namun ada sekitar 15,79% yang “kurang akurat atau natural”.

Perlu diketahui bahwa di era AI ini, juru bahasa manusia tetap tidak tergantikan, khususnya dalam event internasional, konferensi, dan materi yang berhubungan dengan isu hukum atau diplomasi.

Penelitian “Kualitas Terjemahan Kalimat Opini” oleh Amerta Media menyoroti bahwa mahasiswa penerjemah sering mengalami kesulitan dalam menerjemahkan opini, terutama dalam menemukan padanan idiom dan menjaga gaya asli teks. ejournal.amertamedia.co.id

Studi mengenai “Analisis metode terjemahan Google Translate dari teks berita Bahasa Arab ke dalam Bahasa Indonesia” menemukan bahwa walau metode terjemahan AI cukup “relatif akurat”, ada banyak potensi kesalahan dalam idiom, struktur kalimat, dan modulasi nada bahasa. Rumah Jurnal IAIN Metro

Mengenal Profesi Juru Bahasa (Interpreter) 

Profesi interpreter atau yang sering disebut juru bahasa memiliki peran penting dalam menghubungkan komunikasi lintas bahasa. Berbeda dengan penerjemah tertulis, seorang interpreter bekerja secara lisan tanpa perlu menuangkan hasil terjemahan ke dalam tulisan. Dengan kata lain, interpreter bertugas menyampaikan pesan dari satu bahasa ke bahasa lain secara langsung dalam bentuk ucapan.

Perbedaan utama antara penerjemah dan interpreter terletak pada metode serta waktu kerja. Seorang penerjemah biasanya mengolah dokumen tertulis seperti buku, novel, makalah, jurnal, hingga subtitle film. Proses ini membutuhkan waktu yang relatif panjang karena harus melalui tahap membaca, memahami, lalu menuliskan kembali dalam bahasa target.

Di sisi lain, seorang interpreter bekerja secara real-time. Ia harus mampu mendengarkan, memahami, dan menerjemahkan ucapan secara langsung dalam hitungan detik. Profesi ini menuntut konsentrasi tinggi, kemampuan bahasa yang mumpuni, serta kecepatan berpikir. Tidak heran jika peran interpreter sangat vital dalam acara internasional, konferensi bisnis, hingga pertemuan resmi yang melibatkan peserta dari berbagai negara.

Menjadi seorang interpreter, khususnya Interpreter Jakarta, bukan hanya soal keterampilan bahasa, tetapi juga pengalaman yang menyenangkan. Misalnya, saat mendampingi wisatawan asing, interpreter berkesempatan menjelajahi berbagai destinasi menarik tanpa harus mengeluarkan biaya. Selain itu, profesi ini juga membuka peluang untuk membangun relasi internasional yang luas.

Tugas Juru Bahasa (Interpreter)

Sebagai seorang juru bahasa profesional, interpreter memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga kelancaran komunikasi antar individu atau kelompok yang menggunakan bahasa berbeda. Berikut beberapa tugas utama seorang interpreter:

  1. Menerjemahkan pesan lisan secara real-time

Berbeda dengan penerjemah tertulis, tugas utama interpreter adalah menyampaikan pesan secara langsung dari bahasa sumber ke bahasa target. Proses ini dilakukan secara cepat, tanpa jeda panjang, sehingga komunikasi dapat berjalan efektif.

  1. Menjaga keakuratan dan makna

Seorang interpreter tidak hanya sekedar menerjemahkan kata demi kata, melainkan juga memastikan maksud, emosi, dan konteks pembicaraan tetap terjaga. Hal ini penting agar lawan bicara memahami pesan dengan benar.

  1. Menguasai Terminologi Khusus

Dalam berbagai bidang seperti kesehatan, hukum, maupun bisnis internasional, interpreter dituntut memahami istilah teknis agar hasil terjemahan akurat dan sesuai dengan kebutuhan acara.

  1. Menyampaikan Nuansa Budaya dan Emosi

Salah satu keterampilan penting seorang interpreter adalah menyampaikan nuansa budaya, intonasi suara, hingga emosi pembicara. Sebab, komunikasi tidak hanya soal bahasa, tetapi juga ekspresi. Dengan kemampuan ini, pesan yang diterjemahkan akan tetap terasa hidup dan sesuai maksud aslinya, bukan sekadar terjemahan kaku.

  1. Mendukung Komunikasi Lintas Bahasa di Acara Penting

Interpreter sering kali hadir dalam acara berskala internasional seperti konferensi, seminar, pertemuan bisnis, hingga forum diplomatik. Dalam situasi ini, interpreter berperan sebagai jembatan komunikasi agar semua pihak dapat berinteraksi tanpa hambatan bahasa. Keberhasilan sebuah acara kerap bergantung pada keterampilan interpreter dalam menjaga kelancaran komunikasi.

  1. Menjembatani Komunikasi Antarbudaya

Selain bahasa, perbedaan budaya seringkali menjadi tantangan. Interpreter harus mampu menyampaikan pesan dengan menyesuaikan norma budaya audiens, sehingga komunikasi tidak menimbulkan kesalahpahaman.

  1. Mendampingi Acara Internasional dan Wisatawan

Di kota besar seperti Jakarta, Interpreter Jakarta sering dibutuhkan untuk mendampingi turis asing maupun acara resmi. Tugas ini membuat interpreter berkesempatan menjelajahi banyak tempat sekaligus memperluas jaringan internasional.

web 2

Masalah Umum yang Dihadapi oleh Juru Bahasa (Interpreter) & Terjemahan Otomatis

Beberapa kendala yang sering muncul di lapangan:

  1. Kesalahan istilah teknis dan idiom
    Terjemahan mesin cenderung literal, mengabaikan konteks budaya dan gaya bahasa.
  2. Keterbatasan dalam menangkap nada, nuansa, dan emosi
    Misalnya dalam pidato formal, dialog diplomatik, atau materi publik.
  3. Keterbatasan dalam naturalitas
    Sebagaimana studi tentang Majalah Garuda menunjukkan: beberapa kalimat terjemahan dirasa kurang natural dan pembaca harus membaca lebih dari satu kali untuk memahami maksudnya. Jurnal UNS
  4. Persoalan keamanan data dan kerahasiaan
    Dokumen resmi, kontrak, atau laporan sensitif tidak bisa asal diunggah ke platform AI tanpa pertimbangan proteksi data.

 

Keahlian yang Dibutuhkan oleh Juru Bahasa Profesional

Berdasarkan literatur dan praktik di Indonesia, berikut keahlian yang penting:

  • Keterampilan bahasa dan budaya: paham konteks budaya kedua bahasa yang digunakan, mampu menyampaikan makna idiom yang tepat.
  • Kemampuan terminologi teknis: kita berbicara tentang acara bisnis, lingkungan hidup, kebijakan, hukum dll., jadi istilah teknis harus dikuasai.
  • Refleks mental dan daya ingat: dalam mode simultan atau konsekutif harus mampu menyimak dan menyampaikan pesan cepat dan akurat.
  • Adaptabilitas terhadap topik dan situasi: kadang topik berubah, format acara hybrid, kebutuhan remote interpreting,  semuanya memerlukan fleksibilitas tinggi.
  • Etika profesional & kerahasiaan: terutama pada dokumen atau komunikasi yang bersifat rahasia atau strategis.

 

Kolaborasi yang Potensial: AI dan Interpreter

AI tidak harus dilihat sebagai pengganti, melainkan sebagai pendukung. Kolaborasi dapat terjadi dalam cara-cara seperti:

  • Menggunakan AI untuk draft awal terminologi teknis atau kosakata yang umum, kemudian disunting oleh manusia.
  • Memanfaatkan AI transkripsi otomatis sebagai bahan referensi selama interpretasi atau evaluasi pasca acara.
  • Penggunaan teknologi NLP (Natural Language Processing) dan database lokal (seperti Nusa Crowd) untuk memperkuat AI agar lebih “terpelajar” dalam konteks Indonesia dan bahasa-bahasa lokal.

Di tengah kemajuan teknologi, juru bahasa manusia tidak kehilangan relevansi. Keahlian mereka dalam menangkap makna, nuansa budaya, dan konteks tetap sangat dibutuhkan terutama dalam acara resmi, publikasi penting, dan komunikasi antarnegara. AI menyediakan kecepatan dan kemudahan, tetapi belum bisa menggantikan pemahaman mendalam yang hanya manusia yang bisa berikan.

Memahami tugas dan keahlian juru bahasa membantu kita menghargai profesi ini lebih dan memastikan kita memilih layanan penerjemahan yang tidak hanya cepat, tapi juga tepat dan bermakna.

🔗 Kunjungi www.bahasaglobal.com untuk melihat lebih banyak pengalaman Interpreter dan event yang sudah terjalankan dengan baik..